Industri musik indonesia yang kini terbilang bebas, ternyata memiliki masa lalu yang cukup kelam. Dulu, banyak musisi Indonesia yang dicekal, lantaran memiliki lagu yang liriknya mengandung kritik.
Bukan hanya kritik, namun aksi mereka di atas panggung juga dianggap sebagai pemberontakan. Dari itu, tim Rock Nation akan berikan kalian beberapa musisi yang pernah bermasalah dengan pihak kepolisian karena karya-karyanya.
Iwan Fals
Hampir semua lagu Iwan Fals memang berbau kritik sosial yang ditujukan pada pemerintahan Indonesia. Ia tidak pernah takut menyuarakan pendapatnya lewat musik. Pada tahun 1984 ia pernah dicekal karena lagu yang berjudul Mbak Tini.
Ia pernah pernah ditangkap ketika konser di Gedung Olahraga, Pekanbaru, Riau, April 1984, dalam rangka membantu anak-anak muda menggalang dana. Dia membawakan lagu Demokrasi Nasi dan Mbak Tini.
Lagu Demokrasi Nasi diciptakan Iwan ketika masih duduk di SMP di Bandung tahun 1975. Saat itu umurnya masih muda, melihat hukum yang pandang bulu lalu meresponnya kedalam sebuah lagu. “Anak seorang menteri yang membuat onar, menembak sampai mati tapi tidak disanksi, sungguh tak sesuai dengan hukum di negeri ini, yang katanya demokrasi”. Tulis Iwan lewat lirik lagunya. Iwan sering menyanyikan lagu Demokrasi Nasi, namun tak ada reaksi. Tapi bagi aparat keamanan cukup menggelisahkan.
Namun, gara-gara lagu Mbak Tini, Iwan harus berurusan dengan aparat keamanan. Penyanyi yang kerap mengkritik rezim Orde Baru dengan lagu-lagunya itu dituduh menghina ibu Negara Tien Soeharto dan Presiden Soeharto.
Slank
Tahun 2008 Slank sempat digugat oleh DPR yang tersinggung lewat lagu Gosip Jalanan. Lagu tersebut terdapat dalam album PLUR dan Slank menyatakan dukungannya kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Walau masalah ini selesai dengan sendirinya, izin manggung Slank sering dipersulit polisi lantaran dukungannya terhadap KPK.
Koes Plus
Saat itu Bung Karno tidak suka dengan segala bentuk baru dari imperialisme, kolonialisme dan kapitalisme. Namun larangan itu tak berhasil membelenggu kreativitas musisi Tanah Air, termasuk Koes Plus saat itu.
Buktinya, Koes Bersaudara yang beranggotakan Yon Koeswoyo, Yok Koeswoyo, Tonny Koeswoyo dan Nomo Koeswoyo, tetap berani membawakan musik rock n' roll yang kental nuansa Barat.
Dalam setiap penampilannya, kakak beradik itu menyanyikan lagu-lagu milik The Beatles dan Elvis Presley.
Akibat keberaniannya yang cenderung nekat, pada 29 Juni 1965, Koes Bersaudara sempat dipenjara tanpa proses proses pengadilan. Empat bersaudara itu mendekam di Penjara Glodok, Jakarta Pusat. Lalu tanpa alasan yang jelas, mereka dibebaskan begitu saja pada 29 September 1965.
Bimbo
Lagu-lagu yang diusung Bimbo memiliki beragam tema, mulai dari soal asmara, perjalanan hidup, lingkungan, kritik sosial, religi hingga lagu-lagu berunsur jenaka. Salah satu contoh lagu beraroma jenaka milik Bimbo, misalnya, adalah lagu berbahasa Sunda bertajuk Koboy Kolot (1976).
Adapun lagu bertema kritik sosial dari Bimbo salah satunya adalah Tante Sun (1977). Lagu yang berkisah tentang seorang perempuan super sibuk bernama Sun ini bahkan sempat kena cekal karena dianggap menyinggung gaya hidup sejumlah istri pejabat tinggi di masa Orde Baru.
Dari sekian banyak karya Bimbo yang manis dan tanpa kritik, ada satu lagu yang dicekal pemerintah di era 70-an. Lagu yang berjudul Tante Sun dianggap sebagai sindiran terhadap istri pejabat.
Elpamas
Elpamas terbentuk pada tahun 1983. Bicara dan mendengar lagu Elpamas pasti identik dengan lagu “Pak Tua”. Lagu yang liriknya mengandung kritik sosial. Lirik lagu “Pak Tua” menceritakan seorang pengusaha yang sudah tua tetapi tidak mau pensiun.
Banyak yang menduga bahwa lagu “Pak Tua” ditujukan kepada Presiden Suharto, termasuk penulis waktu itu. Penguasa Orde Baru yang cukup lama berhasil “mengendalikan” pemerintahan. “Siapa saja yang mencoba melawan, akan saya gebuki” sudah cukup menggambarkan sosok Pak Harto dan Orde Baru-nya.
Iwan Fals sebagai pencipta lagu “Pak Tua” sampai menyembunyikan jati dirinya dengan nama Pitat Haeng. Lagu ini sempat dicekal pada masanya.
Penulis : Bagus
Design : Geordy