Kebenaran sejarah memang sulit untuk ditelusuri. Jika tidak ada yang menulis, menceritakan atau saksi dari sejarah itu sendiri, mungkin hingga hari ini masih banyak asal-muasal sub-budaya yang belum terpecahkan. Sebut saja Straight Edge, salah satu pergeseran budaya anak muda Amerika yang memiliki segudang cerita. Hingga hari ini Straight Edge masih menarik untuk dibahas. Maka dari itu, tim Rock Nation akan berikan sedikit info mengenai awal mula dari gaya hidup straight edge.
Punk 70’s - 80’s
Amerika Serikat sebagai negara adikuasa yang melintasi zaman telah menghasilkan banyak kelompok anak muda yang fenomenal. Salah satunya Punk, sebuah era baru dari gaya bermusik yang populer di tahun 1970 an hingga 1980 an. Pelaku dan penikmat musik ini akhirnya berkomunal dan berjejaring hingga ke luar Amerika.
Musisi-musisi Punk gelombang pertama pentolan CBGB (sebuah pub di New York ) identik dengan gaya berpenampilan yang nyentrik dan musik yang energik dengan lirik-lirik perlawanan. Alkohol, narkoba dan hidup dengan kebebasan melabeli Punk di masa-masa awal.
Straight Edge dan Keresahannya
“Di era 70’an begitu banyak saya melihat teman-teman di sekolah mabuk dan kehilangan kesadarannya. Saya sangat sedih karena satu-satunya perlawanan yang bisa mereka lakukan hanyalah merusak diri mereka sendiri”
Kalimat di atas adalah ungkapan keresahan Ian Mackaye, pendiri sekaligus vokalis dari band hardcore punk Minor Threat. Ian Mackaye merasakan era dimana sub-budaya punk sedang menggerogoti masa mudanya. Ia melihat dengan mata kepalanya generasi saat itu hanyut dengan punk dan gaya hidup yang diagung-agungkan anak muda Amerika.
Hingga akhirnya Ian Mackaye menumpahkan keresahannya kedalam lagu “Straight Edge” pada tahun 1981 dan masuk ke album “First Two Seven Inch” yang dirilis pada tahun 1984.
Dalam lirik lagunya mackaye’s berkata, “I'm a person just like you, But I've got better things to do, Than sit around and fuck my head, Hang out with the living dead, Snort white shit up my nose, Pass out at the shows, I don't even think about speed, That's something I just don't need, I've got straight edge”
Ian Mackaye dan lagu Straight Edge-nya menjadi salah satu pemicu lahirnya gerakan Straight Edge yang setelah itu meluas menjadi sebuah komunitas. Straight Edge; mereka muda, anti alkohol, narkoba, nikotin bahkan kehidupan sex yang asal-asalan.
Letter X, Simbol Straight Edge
Kurang sah rasanya jika kelompok tidak memiliki simbol, lantas mereka menandai punggung tangannya dengan tulisan X bergaris tebal. Usut punya usut, tanda ini berawal dari penjaga bar yang kerap menandai pengunjung di bawah umur dengan label X pada bagian tangan mereka. Seiring berjalannya waktu tanda ini mulai divariasikan, ada yang menggambar di bagian punggung hingga kaos mereka.
Sekarang, Straight Edge telah ada lebih dari 30 tahun. Istilah ini tumbuh menjadi pilihan hidup. Pemaknaan pun beragam dan berkembang sepanjang perjalanan, bahkan yang lebih ekstrim lagi, ada yang memaknainya dengan tidak mengkonsumsi beberapa makanan dengan alasan keseimbangan alam, kesehatan tubuh, bahkan hanya sebagai sikap politik.
Tapi apakah mereka yang memutuskan untuk menjadi Straight Edge di umur mudanya akan tetap merasa relevan seiring berjalannya waktu?
Melansir dari Kerrang.com, Nathan Stephens-Griffin mengungkapkan, keputusannya menjadi Straight bukan karena komitmen masa muda yang harus ia pertahankan, tetapi lebih dari itu, ini adalah sebuah pilihan hidup.
Penulis : Mariyos
Design : Geordy