Jurnal

Lagu Yang Mencerminkan Anti Rasisme image

Lagu Yang Mencerminkan Anti Rasisme

Menyuarakan isu sosial perihal rasisme bisa diekspresikan melalui berbagai platform. Contoh salah satunya melalui karya seni, yakni lagu dan musik yang universal.

 

Mencoba melawan perlakuan rasisme yang sayangnya masih banyak terjadi di tengah-tengah masyarakat, para musisi pun membuat berbagai lagu yang sarat dengan pesan berisi ajakan menentang dan melawan rasisme. Berikut Rock Nation berikan beberapa lagu yang menentang isu rasisme di dunia.

 

U2 - Pride (In the Name of Love)

Salah satu lagu hits dari U2 yang sukses menjadi anthem internasional ini berisi pesan-pesan tentang perdamaian, kebebasan, dan hak asasi manusia. Lagu ini disebut terinspirasi dari gerakan sipil masyarakat sekaligus sebagai perayaan warisan yang ditinggalkan sosok Martin Luther King Jr.

 

Childish Gambino - This Is America

This Is America merupakan lagu besutan musisi Childish Gambino. Lirik lagunya menyinggung soal kekerasan dengan senjata api, rasisme, dan diskriminasi di Amerika Serikat. Lagu ini memenangkan penghargaan sebagai Song of the Year di Grammy Awards 2019.

 

Rage Against The Machine - Killing In The Name

Killing in the Name merupakan lagu protes yang disuarakan band rock Amerika Serikat, Rage Against the Machine. Lagu ini berisikan lirik tentang revolusi melawan rasisme institusional dan kebrutalan polisi.

 

Killing In the Name secara luas diakui sebagai lagu khas dari band Rage Against The Machine karena liriknya tajam dan satire. Lagu ini juga terkenal karena alunan riff gitarnya yang khas.

 

Public Enemy - Fight The Power

Fight The Power merupakan sebuah lagu grup hip hop Amerika bernama Public Enemy yang dirilis pada musim panas 1989 di Motown Records. Lagu ini mengandung lirik yang membicarakan isu ketegangan rasial hingga hak-hak sipil warga kulit hitam di Amerika Serikat.

 

James Brown - Say It Loud (I’m Black And I’m Proud)

Lagu Say It Loud - I'm Black and I'm Proud merupakan lagu funk yang dinyanyikan musisi James Brown pada tahun 1968. Dalam lagu itu, Brown membahas prasangka terhadap orang kulit hitam di Amerika Serikat dan perlunya pemberdayaan warga kulit hitam.

 

The Linda Lindas - Sexist Racist Boy

Beberapa saat sebelum kita mengalami lockdown, seorang anak-laki-laki di kelas Eloise menghampirinya dan berkata bahwa ayahnya bilang untuk menjauhi orang-orang Cina. Setelah Eloise mengatakan bahwa ia orang Cina, anak laki-laki itu lantas menjauhinya. Akhirnya mereka menulis lagu ini berdasarkan pengalaman tersebut. "Jadi ini tentang dia dan semua laki-laki di dunia yang rasis dan seksis!" lanjut Eloise.

 

Penampilan band yang personilnya keturunan Asia-Amerika dan Latin tersebut mendapat respon positif, seperti Tom Morello dan Thurston Moore, anggota dari band Sonic Youth, salah satu band yang begitu dikenal dalam ranah musik rock alternatif dan underground pada tahun 90an. 

 

Leon Bridges - Sweeter

Lagu ini baru saja dirilis oleh penyanyi dan penulis lagu peraih Grammy, Leon Bridges. Berkolaborasi dengan Terrace Martin, lagu Sweeter ditulis dari sudut pandang seorang pria Afro-Amerika di saat-saat terakhir hidupnya.

 

Red Hot Chili Peppers - The Power Of Equality

Lagu The Power of Equality diciptakan oleh grup musik funk rock Red Hot Chili Peppers (RHCP) tahun 1991. Lewat lagu ini, RHCP menegaskan sikap politiknya yang menentang rasisme. Secara spesifik, lagu ini mengecam rasisme yang masih terjadi di Amerika Serikat. Di dalam liriknya terselip kecaman langsung terhadap milisi rasis, Ku Klux Klan (KKK).

 

Michael Jackson - Black or White

Lagu Black or White diciptakan oleh sang raja pop dunia, Michael Jackson, tahun 1991. Lagu ini menyuarakan pentingnya semua umat manusia, tanpa memandang ras dan warna kulit, untuk hidup dalam harmoni.

 

Jackson mengaku, lagu ini terinspirasi oleh pengalaman pribadi dan pengamatannya terhadap rasisme. Tentu saja, sebagai anak keturunan Afrika-Amerika, MJ menjadi sasaran empuk dari tindakan rasisme.

Penulis : Bagus

Design : Geordy