Sebagai musisi, banyak di antara mereka yang punya tujuan agar bisa go internasional sebagai titik puncak keberhasilan mereka dalam bermusik. Tak jarang, berbagai macam cara mereka lakukan, dari mulai jalur independen sampai masuk ke major label. Dari situ, tim Rock Nation sudah siapkan beberapa musisi yang berhasil go international berkat karya dan cara mereka masing-masing.
The S.I.G.I.T
Setelah merilis album pertama yang berjudul Visible Idea of Perfection, band asal Bandung yang terbentuk sejak tahun 2002 ini sukses menyelenggarakan tour pertama Internasional nya di Australia. Selain itu, di tahun 2009 The S.I.G.I.T juga pernah perform di event SXSW di Amerika Serikat, Macau, Singapura dan Hong Kong. Gak hanya itu, The S.I.G.I.T juga pernah tampil di San Fransisco dan berkolaborasi dengan Lords of Altamont, band asal Los Angeles. The S.I.G.I.T sendiri akronim dari The Super Insurgent Group of Intemperance Talent.
DeadSquad
Kali ini giliran band technical death metal asal Jakarta, DeadSquad yang bersinar di negara-negara Eropa. Dengan nama The Devourer European Tour 2019 DeadSquad yang bersanding dengan Viscral telah melakukan tur Eropa di 5 titik pada 24 Agustus sampai 31 Agustus 2019 lalu. Sebelumnya, ditahun 2017, DeadSquad juga pernah melakukan tour di luar negeri, yaitu di Jepang. Akhirnya dari tour tersebut mereka bisa berduet dengan band cadas Jepang bernama The Kandarivas.
Burgerkill
Burgerkill belum lama ini telah mengadakan tur Eropa, salah satunya ke negeri kincir angin, Belanda. Tapi tidak hanya menggelar tur saja di Belanda, Burgerkill pun juga melakukan beberapa kegiatan selama berada di Eropa. Mereka bahkan sempat membuat video klip selama mereka menjalani masa tur Eropa itu. Menurut Eben sang pentolan band sekaligus gitaris, Burgerkill sangat diterima saat manggung di Belanda, terutama Amsterdam. Karena sebelumnya Burgerkill sudah pernah datang ke sana, jadi menurutnya mereka sudah punya begundal chapter Amsterdam.
Gugun Blues Shelter
Band beraliran blues rock ini awalnya diisi oleh Muhammad Gunawan (Gugun), John Armstrong (Jono) dan Aditya Bowie (Bowo) hadir menggebrak dunia musik indie.
Terkenal dengan single Set My Soul on Fire dan When I see you Again, mereka berhasil manggung di klub ternama di Inggris, The Monto Water Rats London, yang menjadi penampilan debut band Inggris Oasis di tahun 1994 dan juga tempat manggung pertama Bob Dylan waktu melakukan lawatan ke Inggris tahun 1962.
Tidak hanya itu, ternyata band ini pernah menjadi opening act konser Bon Jovi di London setelah menang di Festival Hard Rock Calling. Event tersebut dilakukan pada tanggal 26 Juni tahun 2011 silam. Bermain di venue legendaris, Hyde Park, Gugun Blues Shelter berada satu panggung dengan Bon Jovi, Rod Stewart, dan The Killers saat itu.
Taring
Mengalahkan 9 band lainnya dalam ajang ‘Wacken Metal Battle Indonesia 2019’, nama Taring keluar sebagai juara ajang tersebut. Taring juga sekaligus akan menjadi perwakilan Indonesia untuk bermain di festival musik ekstrim terbesar di Jerman Wacken Open Air (WOA).
Taring berhasil mengalahkan band-band keren lainnya seperti Hellcrust asal Jakarta, Carnivored dari Tangerang Selatan, Wafat dari Surabaya dan bahkan Kapital asal Kutai Kartanegara. Man dari Jasad, Arian dari Seringai dan Luuk Van Gestel dari Doomstar Booking asal Belanda adalah para juri, sedangkan Eben dari Burgerkill adalah steering committee dalam acara tersebut.
Bottlesmoker
Berbasis di Bandung, Bottlesmoker merupakan proyek duo/group electronic yang dijalankan oleh Anggung Suherman alias Angkuy & Ryan Adzani atau yang akrab dipanggil Nobie. Duo Angkuy dan Nobie ini sangat getol mengulik berbagai bebunyian yang dihasilkan dari media apapun untuk diracik menjadi karya seni suara.
10 rilisan fisik telah mereka hasilkan sejak terbentuk di tahun 2005. Dengan produktivitasnya, Bottlesmoker beterbangan dari panggung ke panggung festival mancanegara dengan apresiasi dan animo yang sangat positif dari para penggemarnya, terutama negara-negara di kawasan Asia Timur seperti Jepang.
Senyawa
Duo Rully Shabara dan Wukir Suryadi merupakan eksperimentalis yang berangkat dari Yogyakarta, salah satu kiblat seni di Indonesia. Sebelum menggelar Konser Tanah Air di Indonesia yang sangat sukses, Senyawa terlebih dahulu meroketkan namanya di kancah musik internasional dengan mencicipi berbagai konser dan festival baik di Eropa, Asia, ataupun Amerika. Dengan elemen musik yang sangat kaya dan eksotis, terhipnotis adalah satu kata yang paling tepat untuk mendeskripsikan ekspresi penontonnya saat mereka di atas panggung.
Mocca
Menempuh jalur independen tak menjadi penghalang bagi Mocca untuk menembus pasar Internasional. Beberapa negara yang pernah disambangi Mocca dalam perjalanan tour-nya antara lain Singapura, Malaysia, Korea Selatan dan Jepang. Bahkan, lagu-lagu Mocca pernah dijadikan soundtrack film drama Korea ‘Inseparable Bros’. Mocca juga pernah diundang di sebuah acara TV Live di Korea Selatan. Dari sanalah, Mocca semakin dikenal luas di Negara Ginseng tersebut.
White Shoes and The Couples Company
Band yang mengusung tema musik retro ala tahun 70-an ini berhasil menjalin kerjasama dengan Minty Fresh Record, label musik di Chicago, Amerika Serikat. Dari kerjasama ini, WSATCC berhasil merilis album yang didistribusikan ke berbagai Negara seperti Amerika Serikat, Meksiko, Kanada, Australia dan Jepang. Lalu di tahun 2008, WSATCC berkesempatan manggung di Amerika Serikat dalam event CMJ Music Marathon dan SXSW Music Festival hingga di tahun 2012 WSATCC mengadakan tour Eropa di Negara Perancis dan Belanda.
Penulis : Bagus
Design : Geordy