Paket lengkap seorang musisi: punya skill jempolan, persona bintang yang terus diingat, dan pastinya aksi panggung yang wajib menghibur. Faktor terakhir ini yang sering dilihat banyak penggemar musik sebagai cherry on top seorang musisi atau elemen pemanis yang menyempurnakan sosok rockstar. Aksi panggung bisa menjadi langkah penting untuk mengukuhkan status mereka sebagai penghibur sejati. Bisa lewat koreografi penari latar, permainan efek cahaya, sound system yang menggelegar, panggung yang mutakhir, bahkan narasi teatrikal. Dalam artian, aksi panggung para musisi rock berikut memadukan tata panggung yang kompleks serta mengedepankan teknologi terkini sebagai amunisi mereka.
Pink Floyd
Band asal London ini tak cuma piawai dalam menciptakan karya jempolan, karena Pink Floyd juga memiliki reputasi sebagai pionir pertunjukan musik megah dan terkenal lewat kreasi stage yang mewah. Mereka juga menetapkan standar yang tinggi di dalam kualitas visual maupun audio saat berada di altar panggung. Pentas yang melambungkan nama besar Pink Floyd adalah ketika mereka mengisi acara di UFO Club di London di tahun 1967.
Bertabur kilauan cahaya padu dengan nuansa psikedelik yang membius para penonton, puncak kejayaan konser mereka terlihat jelas di tur dunia The Wall. Lewat tata panggung mutakhir pada masanya, penonton dimanjakan dan terbius dengan visual yang menambah kedalaman lirik dan melodi lagu Roger Waters dan kawan-kawan. Kesimpulannya, Pink Floyd pantas disebut sebagai salah satu band terbaik dengan aksi panggung inovatif yang pernah ada di bumi.
Motley Crue
Wajar rasanya jika band glam metal sekelas Motley Crue masuk ke dalam jajaran aksi panggung yang inovatif. Kobaran api yang menghiasi di setiap sudut panggung kian menambah larut semarak musik Motley Crue yang catchy, namun tetap garang bersamaan.
Belum lagi ditambah pentagram raksasa berbahan metal yang tampak jelas melayang di langit panggung. Namun bintang sesungguhnya ada di rollercoaster drum yang digebuk Tommy Lee. Set drum yang sengaja ia rancang bersama lembaga antariksa NASA, yang dapat bergerak dengan liar sambil berputar 180 derajat. Ya, aksi panggung Lee bisa dibilang sebagai aksi yang inovatif sekaligus nekat.
Nine Inch Nails
Tak ada yang berani meragukan musikalitas seorang Trent Reznor. Musisi instrumentalis ini merupakan dalang penting di balik band rock modern sekaliber Nine Inch Nails. Semua penggemar musik mengakui kalau NIN adalah salah satu band paling inovatif yang pernah ada. Mereka berhasil mengangkat musik rock ke tingkat yang berbeda, tak seperti kebanyakan band konservatif pada masa itu. Selain musik, NIN juga dikenal memiliki aksi panggung mewah yang keren. Reznor tidak sembarangan memilih venue, karena dirinya juga merangkap sebagai seorang konseptor ulung. Berkolaborasi dengan Rob Sheridan, salah satu tur NIN yang digelar 2013 silam dipenuhi dengan kilauan lampu LED di sepanjang konser. Visual yang Reznor padukan dengan musik industrial rock yang mereka usung. Dengan formula mujarab ini, dijamin setiap konser NIN selalu sold-out.
Gorillaz
Dari awal, band project multimedia arahan pentolan Blur - Damon Albarn ini sudah unik dalam bentuk format. Mengambil avatar animasi, virtual band asal Britania Raya ini terkenal sering mengoptimalkan teknologi hologram terkini saat mereka manggung. Salah satunya yang paling selalu diingat, Gorillaz tampil heboh bersama sang ratu pop dunia Madonna, di panggung Grammy Awards 2006. Di dalam pertunjukannya, Madonna berinteraksi langsung dengan para personil fiksi Gorillaz. Mulai dari bernyanyi dan menari di sebelah Murdoc dan Noodle. Walau sekarang teknologi hologram sudah tergolong awam, Gorillaz berhasil memulai inovasi yang membuka berbagai kemungkinan dalam konser musik.
The Beatles
Kepopuleran kuartet asal Liverpool ini bisa kita sebut sebagai salah satu harta warisan musik untuk dunia. Hal ini bisa didengar dari ratusan karya mereka yang tak lekang waktu. Namun salah satu aksi panggung mereka yang paling memorable bagi Beatlemania ada di konser tahun 1965 Shea Stadium, New York. Ditasbihkan sebagai konser Beatles paling menakjubkan, hampir sekitar 56.000 pengunjung memenuhi seisi satu stadion hanya untuk berdesak-desakan melihat sang idola manggung. Terlebih dengan teriakan kaum hawa yang menjerit keriangan saat McCartney, Lennon, Starr, dan Harrison turun dari helikopter bak dewa. Kenapa inovatif? Karena inilah pertama kalinya sebuah band melakukan konser di gelanggang olahraga. Sayangnya, stadium ini harus diruntuhkan pada Oktober 2008.
Flaming Lips
Lagu dari band Flaming Lips memang selalu terdengar ringan dan ceria, namun atmosfer space rock band yang digawangi Wayne Coyne ini membuat aksi panggung mereka selalu ditunggu-tunggu. Berbagai props unik berlalu lalang di bibir panggung, yang dikawinkan dengan tembakan laser. Aksi laser yang menjadi ciri khas konser mereka. Ditambah dengan permainan balon raksasa dan potongan kecil kertas warna-warni, dijamin penonton berdecak kagum.
Depeche Mode
Musik elektronik memang erat dengan konsep visual yang unik. Bagi unit veteran Depeche Mode, hal ini menjadi viral. Salah satu buktinya bisa dilihat lewat konser Devotional Tour, di mana Dave Gahan Cs berkolaborasi dengan sutradara/kurator visual Anton Corbijn. Dengan kesan kelam dan suram, Corbijn berhasil memperkuat musik yang Depeche Mode bawakan lewat visual set di atas panggung. Layaknya menonton film thriller yang menghipnotis, bisa kita simpulkan kalau rangkaian tur ‘Devotional Tour’ mendapatkan acungan dua jempol.
Penulis : Bagus
Design : Geordy