Jurnal

Rumah Kedua Musisi Independen Indonesia image

Rumah Kedua Musisi Independen Indonesia

Gigs di cafe memang terdengar awam bagi sebagian orang, tetapi jika melihat ke belakang, justru banyak band-band besar yang lahir dari gigs cafe. Seperti contoh Ramones yang lahir dari acara gigs disebuah cafe bernama CBGB. Cafe ini pun terbentuk pada tahun 1973 di New York, AS. 

Atau kita bisa melihat dari segi musik yang lebih teratur seperti jazz atau blues, mereka memiliki tempat yang melahirkan musisi-musisi hebat dan memiliki pengaruh besar bagi skenanya. Appolo Theatre menjadi ruang pencipta musisi sekelas BB King.

Indonesia pun memiliki beberapa bar atau cafe yang menghasilkan musisi-musisi hebat di skenanya masing-masing. Berikut kami paparkan cafe-cafe yang berjasa bagi skena indie di Indonesia.

Poster Cafe.

Doc/Fimela.com

Poster cafe memang sangat terkenal dieranya. Era tahun 90-an memang menjadi puncak kebangkitan band-band indie Indonesia, khususnya band indie ibu kota. Berbagai skena musik pernah menjajal bermain di Poster cafe.

Cafe ini memang sangat sering dijadikan acara gigs musik disetiap minggunya. Secara pasti acara musik bertema punk sampai ke britpop sekalipun pasti akan memilih tempat ini sebagai tempat penyelenggaraannya. 

Terletak di dalam kawasan museum Satria Mandala yaitu museum Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI), cafe ini tidak hanya diisi oleh band-band tersohor ibu kota seperti Straight Answer, Bequite atau Club 80’s, tetapi band hebat dari luar kota seperti Pure Saturday dari Bandung, dan bahkan band metal dari Malang, Rotten Corpse pun pernah menyambangi Poster cafe diera 90-an.

 

Parc.

Doc/High Octane Podcast

Perkembangan zaman memang membuat semua hal mengalami perubahan, termasuk di dunia musik. Memasuki era 2000-an, dunia musik mulai terkena imbas modernisasi kultur. Kultur gigs diera akhir 90-an yang dulu mulai memudar, karena itu Parc dijadikan bar sebagai tempat dan wadah berpesta untuk anak-anak indie di masa itu. 

Banyak acara musik yang dibuat di Parc, seperti Monday Mayhem untuk mereka yang ingin berjoget ria bersama DJ, lalu ada juga Thursday Riot bagi mereka yang memiliki hasrat ingin bernyanyi dan berjingkrakan bersama band-band indie atau metal.

Bb’s Cafe.

Doc/Naviculamusic.com

Bar Blues atau yang lebih dikenal dengan sebutan Bb’s ini memang dijuluki sebagai penerus cafe yang bisa menggelar gigs musik seperti Poster Cafe diera awal 2000-an. Bar yang mayoritas diisi dengan band-band blues seperti namanya, saat itu justru pecinta musik underground malah yang menguasai Bb's Cafe.

Hampir disetiap harinya pasti ada acara musik di Bb’s, dan dengan tema yang beragam. Bb’s pun juga banyak mengeluarkan band-band yang ciamik, seperti Seringai, The Brandals, The Upstairs, Teenage Death Star dan masih banyak lagi. 

Jaya Pub.

Doc/pophariini.com

Dibangun pada tahun 1975, Jaya Pub sampai sekarang masih menjadi bar yang dicari orang-orang untuk menikmati suasana cafe dengan lantunan live music. Tidak jarang juga Jaya Pub mengadakan gig dengan mengundang band-band indie terkenal di Indonesia, seperti di The Adams, Goodnight Electric sampai SORE juga pernah mengisi acara di bar ini.

Bar milik pasangan artis tersohor Frans Tumbuan dan Rima Melati itu tidak hanya dihadiri oleh masyarakat biasa sebagai pelanggan, tetapi para pesohor, pejabat, bahkan sampai ekspatriat tertarik untuk datang ke bar ini karena suasananya.

Pid Pub.

Doc/Travel Safe ACA

Skena musik heavy metal mulai masuk ke Indonesia secara masif di pertengahan tahun 1988, salah satu bar yang menjanjikan saat itu (awal 90-an) untuk membuat acara undergroun yaitu Pid Pub. Pid Pub juga menjadi wadah bagi mereka penggiat musik underground untuk berkarya. 

Mayoritas memang dari skena musik metal yang menyelenggarakan acara atau gigs di Pid Pub, dan bar ini juga menjadi perilis band-band cadas ibu kota yang gahar. Siksa Kubur, Mortus, Tengkorak adalah segelintir nama dari banyak nama besar band metal ibu kota yang berhasil di industri musik metal.

Twice Bar.

Doc/Radar Bali

Bar milik I Gede Ari Astina, atau yang lebih kita kenal sebagai Jerinx 'SID' ini memang selalu rajin mengadakan gigs musik di bar miliknya, yaitu Twice Bar. SID (Superman Is Dead) pun sering melakukan jamming dengan pelanggannya jika mau.

Twice Bar pun sering kedatangan tamu-tamu spesial dari luar pulau Bali, dari mulai Pee Wee Gaskins sampai band punk tersohor Marjinal pun pernah main di Twice Bar. Jerinx pun berkata bahwa 80% pelanggannya adalah penikmat musik, entah itu gigs underground atau hanya sekadar live music saja.


Penulis : Bagus
Desain : Gilang